Hati-hati Pada Binatang di Sekitar Anda

Beberapa dari binatang peliharaan di sekitar anda terlihat lucu. Ada juga yang mungkin dipelihara di rumah dan menjadi binatang kesayangan anda. Namun mereka tetap merupakan hewan yang rentan untuk terkena penyakit, dan kemudian menularkan penyakit tersebut kepada anda.

Cakaran, gigitan atau sentuhan dengan air liur, kotoran atau bulu-bulu di tubuh binatang itu, bisa segera mengantarkan anda kepada kondisi berbahaya dengan beberapa penyakit ganas yang mematikan.

Kenalilah penyakit-penyakit berikut ini dan hewan yang berpotensi menularkannya. Yang lebih penting adalah menjaga hewan kesayangan anda dari kemungkinan tertular penyakit-penyakit tersebut, dan tetap secara rutin mengontrol kesehatan mereka.

1. Marburg

Marburg, oleh filovirus (lt.filoviridae), adalah jenis yang jarang berupa demam dengan pendarahan, dan bersepupu dengan Ebola. Para ilmuwan mencurigai virus ini disebarkan melalui kontak langsung dengan cairan dan jaringan tubuh yang terinfeksi, atau dengan obyek penanganan yang terkontaminasi. Manusia yang terinfeksi Marburg pertama-tama akan mengalami demam, perasaan dingin dan sakit kepala. Dalam lima hari, mereka akan mendapati ruam di tubuh, yang diikuti dengan muntah-muntah dan diare. Gejala-gejala akan terus meningkat hingga parah, dan dapat menjadi kerusakan hati dan kelainan fungsi berbagai organ tubuh. Di dalam penularannya, 90 persen orang yang terserang penyakit Marburg tidak dapat bertahan hidup.

Virus itu pertama kali dikenal tahun 1967, ketika penularan terjadi secara serempak di laboratorium-laboratorium di Marburg dan Frankfurt, Jerman, demikian juga di Belgrade, Yugoslavia, disebabkan oleh interaksi manusia dengan monyet yang berpenyakit. Asal mula yang alami dari virus, masih menjadi misteri ketika para ilmuwan di Central for Disease Control (CDC) mengumumkan bahwa mereka telah mengisolasi virus dari kelelawar buah Afrika. Peneliti-peneliti di CDC menemukan sebuah mata rantai genetik antara virus yang ditemukan dalam tubuh kelelawar yang tinggal di dalam goa tambang dan virus yang berada dalam tubuh buruh tambang yang bekerja di sana.

2. Cysticercosis

Cucilah tangan dengan baik dan sempurna sebelum anda makan. Jika anda bersentuhan dengan kotoran babi atau makanan yang telah terkontaminasi, anda dapat tertelan telur cacing pita dari babi, yang akan memasuki perut, menembus usus dan berjalan sepanjang aliran darah menuju bagian lain dari tubuh, termasuk otot-otot, otak atau mata. Di sana, mereka bisa berkembang menjadi cysticerci (bisul). Bisul-bisul di mata menjadi penyebab rabun mata dan infeksi yang menjurus kepada pembengkakan atau terpisahnya retina. Jika bisul-bisul itu berada dalam otot-otot anda, maka terjadi pembengkakan di bawah kulit. Ketika cacing pita membentuk bisul-bisul di dalam otak – disebut neurocysticercosis– maka masalah nyata telah dimulai. Tergantung dengan di mana dan berapa banyak bisul-bisul yang muncul, korban yang terinfeksi bisa kejang-kejang, sakit kepala dan pembengkakan otak. Jika infeksi parah pasien bisa mati.

3. Hantavirus Pulmonary Syndrom (HPS)

Gejala pertama dari serangan hantavirus, yang terjadi dalam satu sampai tiga minggu setelah tertular adalah mirip dengan influensa - demam, perasaan dingin, nyeri otot dan kelelahan – tetapi lebih parah lagi. Peningkatan gejala-gejala menjadi sakit kepala, pening, nyeri pada abdominal, muntah dan diare, lalu batuk dan nafas pendek. Cairan terbentuk di dalam paru-paru, menyebabkan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau gangguan saluran pernafasan akut, tekanan darah menurun, denyut jantung terlalu cepat atau terlalu lambat, dan fungsi organ tubuh korban mengalami kegagalan. Jika tidak ditangani dengan segera, pasien bisa mati.

Manusia mendapatkan hantavirus dari air liur, air seni dan bekas-bekas tikus liar. Tikus rumah pada umumnya tidak membawa virus ini – kecuali yang sudah tercemar oleh tikus liar. Penyakit ini tersebar dengan menyentuh tempat bekas binatang itu bersarang atau terhisap serbuk atau uap dari air kencing kering yang tercemar hantavirus. HPS pertama ditemukan dalam tahun 1993, ketika sebuah penularan yang terjadi di New Mexico membunuh beberapa orang muda yang sehat.

4. Toxocariasis

Anjing bisa jadi sahabat baik manusia, tetapi ia juga bisa menjadi perantara parasit cacing gelang kepada anda, bergitu juga dengan kucing. Bersihkan tangan anak-anak setelah bermain pasir, jika tidak anak anda bisa menelan telur cacing gelang yang hidup di perut anjing dan kucing dan keluar bersama kotorannya. Kalau cacing masuk ke mata, toxocariasis dapat menyebabkan migrans larva okular, suatu penyakit yang dapat menjurus kepada kebutaan. Migrans larva yang mendalam bisa juga menyebabkan pembengkakan organ tubuh dan sistem saraf pusat. Gejala-gejalanya berupa demam, batuk, sakit asma dan radang paru-paru. Kasus paling parah bisa terjadi pada anak-anak, namun secara luas, kasus-kasus serius jarang terjadi.

5. Alveolar Echinococcosis

Alveolar Echinococcosis (AE) adalah akibat infeksi oleh cacing pita mikroskopik yang telurnya sangat kecil untuk dilihat pada sesuatu yang terkontak dengannya. Manusia bisa terinfeksi melalui perpindahan dari tangan ke mulut ketika memakan makanan yang tercemari oleh bekas rubah atau anjing hutan, memegang bangkai binatang tanpa sarung tangan atau menimang atau bercumbu dengan anjing dan kucing yang tersentuh bekas atau bulu binatang buas dan liar. Cacing pita menyebabkan tumor parasit dari larvae yang hidup di dalam hati, dan sedikit yang di dalam paru-paru, otak dan organ tubuh lainnya. Gejala-gejala mungkin tidak terjadi selama bertahun-tahun setelah infeksi, tetapi pada akhirnya termasuk nyeri abdominal, kelelahan dan berat badan menurun – rasa sakit ini bisa disalahpahami dengan gejala kanker hati dan cirrhosis. Perawatan diperlukan untuk mengangkat habis tumor, tetapi membuang keseluruhannya adalah sulit, maka pengobatan dilakukan untuk menjaga agar tumor tidak tumbuh kembali. Jika tidak dilakukan, AE bisa bersifat fatal.

6. Tularemia

Tularemia dibawa oleh binatang pengerat, seperti kelinci atau marmut. Manusia dapat terinfeksi setelah digigit oleh hewan terinfeksi, memegang bangkai dari binatang yang membawa bakteri, makan atau minum barang yang tercemar, atau bernafas di udara yang berisi bakteri. Di dalam lima hari infeksi, gejala-gejala akan muncul berupa demam mendadak, rasa dingin, diare dan nyeri pada otot, borok-borok pada kulit atau mulut, bengkak pada kelenjar getah dan mata, dan sakit tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar melalui sedikitnya 10 sampai 50 organisma yang dapat membawanya. Belum diketahui menular dari manusia ke manusia, tetapi dapat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

7. Baylisascaris (cacing gelang rakun) Infection

Parasit ganas Baylisascaris hidup di dalam perut rakun, di mana berjuta-juta telur melakukan perjalanannya ke dunia luar melalui kotoran. Telur-telur cacing itu sangat kuat. Hanya dengan embun secukupnya, mereka dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun. Manusia bisa terinfeksi oleh air atau obyek yang tercemari. Telur berubah menjadi larvae ketika berada di dalam usus dan berjalan ke hati, otak, jaringan saraf dalam tulang punggung dan organ tubuh lainnya. Gejala-gejala infeksi adalah mual, kelelahan, pelebaran hati, hilangnya kendali koordinasi atas otot, dan kadang-kadang kebutaan serta pingsan. Kasus-kasus sangat jarang terjadi, tetapi siapa pun yang hidup bersama rakun bisa beresiko, seperti pemburu, penangkap binatang, pengering bangkai binatang dan orang-orang yang suka berpetualang di dalam hutan dapat beresiko untuk terinfeksi.

Sumber: www.popularmechanics.com
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul "Hati-hati Pada Binatang di Sekitar Anda"
Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar