Bumi Adalah Wujud Lahir dan Langit Adalah Wujud Batin

Berbagai gemerlap cahaya yang ada di langit telah memperdaya dan menyesatkan akal pikiran manusia. Sehingga berbagai penelitian pun dilakukan manusia untuk mengungkap rahasia kehidupan langit, dan berbagai teori pun dipublikasikan ke seluruh penjuru dunia, yang kemudian menjadi bahan kajian dan pedoman bagi seluruh manusia, mulai dari pelajar sekolah taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, mulai dari mereka yang duduk di pematang sawah sampai yang duduk di singgahsana raja atau presiden.

Manusia dari peradaban yang terdahulu, menjadikan cahaya yang ada di langit tersebut adalah untuk mengetahui pergerakan alam, untuk memprediksi hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang, sebagaimana peradaban bangsa Atlantis, Babilonia, Maya dan bangsa-bangsa lainnya. Sehingga bangsa Maya pun mampu melihat apa yang akan terjadi di tahun 2012 yaitu berbagai bencana alam yang maha dahsyat, yang kemudian disebut sebagai kiamat. Namun dari penglihatan saya, bahwa tahun 2012 adalah awal kehidupan surga yang kekal dan abadi di bumi ini, yang diawali dengan proses pembersihan atas jiwa-jiwa manusia yang kelak menjadi penghuni surga yang kekal dan abadi.

Pembersihan atas jiwa-jiwa manusia itu melalui mekanisme berbagai bencana alam yang maha dahsyat yang akan menenggelamkan sejumlah peradaban bangsa, dan menguburkan 50% lebih manusia yang hidup di permukaan bumi. Bencana alam adalah bagi manusia, namun bagi alam atau bumi adalah pembaharuan wujud permukaan bumi. Sehingga dengan berbagai bencana alam yang maha dahsyat yang akan terjadi sejak akhir tahun 2009 ini, manusia pun menjadi sadar akan kodrat jatidiri yang sesungguhnya, yaitu sebagai kholifah atas dirinya dan kholifah atas bumi ini.

Penelitian manusia sekarang terhadap cahaya langit, adalah mencari wujud materi padatnya, karena keyakinan manusia bahwa cahaya tersebut pasti ada wujud lahiriahnya sebagaimana bumi. Padahal cahaya tersebut hanyalah refleksi aktifitas energi bumi, yang sistem pengaturan dan pengendaliannya ada dalam sistem energi diri manusia. Adapun berbagai data gambar yang ditemukan dari penelitian Badan antariksa NASA hanyalah menunjukan sifat-sifat materi padat dari cahaya tersebut.

Namun yang sangat disesalkan adalah pernyataan Amerika yang mengatakan bahwa mereka telah berhasil mendaratkan astronotnya yaitu Neil Amstrong di bulan, padahal itu hanyalah rekayasa politik untuk menguasai dunia, agar amerika dikatakan dunia sebagai negara yang memiliki teknologi tercanggih di dunia, sehingga seluruh dunia pun menjadi tunduk atau minimalnya kagum pada amerika.

Sungguh ini adalah suatu pembodohan yang telah dilakukan amerika, hanya untuk kepentingan beberapa glintir manusia, telah membodohi seluruh manusia se dunia, sehingga manusia pun menjadi semakin yakin bahwa di langit ada kehidupan sebagaimana di bumi. Padahal yang dilakukan amerika adalah permainan trik kamera seperti mereka membuat film2 action, yang mereka ambil dari laboratorium yang adanya di bumi dan menjadi laboratorium yang dirahasiakan tempatnya.

Mereka tidak menyadari bahwa dengan kebodohannya itu telah merusak sistem energi yang ada dalam diri manusia, karena keyakinan manusia terhadap kehidupan langit, manusia menjadi lupa akan kodrat jatidirinya, dengan senantiasa melihat ke langit dalam setiap aktifitas hidup manusia yang ditentukan oleh putaran waktu. Sehingga manusia pun bagaikan robot yang dikendalikan oleh putaran waktu, lihatlah rutinitas dari aktifitas manusia dari hari ke hari, dari masa ke masa, hanyalah aktifitas manusia yang dikendalikan oleh putaran waktu.

Selama proyek penelitian manusia hanya dikonsentrasikan ke langit maka manusia tidak akan pernah menemukan wujud lahiriah dari cahaya-cahaya yang menggantung di langit, karena wujud lahiriah dari cahaya tersebut adalah diri manusia itu sendiri.

Sumber: http://www.istanaswargamaniloka.co.cc
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul "Bumi Adalah Wujud Lahir dan Langit Adalah Wujud Batin"
Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar