Kiprah Margonda dan Tole Iskandar

Kurang lebih 2 tahun lalu, tepatnya Jumat, 12 Agustus 2005, saya pernah menulis tentang rasa kepenasaran saya mengenai apa atau siapa Margonda, Tole Iskandar.

Saat itu, dari mulai googling sampai menggunakan Copernic (sejenis search engine software) sama sekali tidak memberikan informasi.Siang ini, secara tidak sengaja saat googling mendapat sedikit pencerahan tentang Margonda dan Tole Iskandar, yang ternyata 2 nama pahlawan dari Kota Depok.

Margonda

Bek Margonda, kabarnya nama itu yang lebih dikenal oleh orang-orang lama Depok. Sampai sekarang tidak ada yang tahu persis sejarah kepahlawanan Margonda. Keluarga Margonda sendiri (kabarnya ada di Cipayung, Depok) sampai sekarang belum dapat memberikan informasi mengenai sepak terjang atau dimana makam Margonda.

Tole Iskandar


Berbeda dengan Margonda, informasi mengenai Tole Iskandar sedikit lebih jelas. Sepak terjang pahlawan ini di masa penjajahan Jepang sedikit banyak sudah tercatat dalam Perda Nomor 1/1999 tentang Hari Jadi dan Lambang Kota Depok.

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, Heiho dan Peta (Pembela Tanah Air) dibubarkan. Putra-putra Heiho dan Peta kembali ke kampungnya. Mereka diperbolehkan membawa perlengkapan kecuali senjata. Setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, para pemuda Depok, khususnya bekas Heiho dan Peta terpanggil hatinya untuk berjuang.

Pada September 1945, diadakan rapat pertama kali di sebuah rumah di Jalan Citayam (sekarang Jalan Kartini). Hadir diantaranya seorang bekas Peta, yakni Tole Iskandar berikut tujuh orang bekas Heiho dan 13 orang pemuda Depok lainnya. Pada rapat tersebut diputuskan dibentuk Barisan Keamanan Depok yang keseluruhannya berjumlah 21 orang. Tole Iskandar akhirnya terpilih menjadi komandan. Merekalah cikal bakal perjuangan di Depok.

Saat itu, senjata yang dimiliki Barisan Keamanan ini hanya empat pucuk karaben Jepang. Itu pun hasil rampasan dari polisi Jepang yang bertugas di Depok. Kolonel Samuan, salah satu tim penyusun sejarah perjuangan di Bogor, ke 21 orang ini diberi nama Kelompok 21. Selengkapnya mereka adalah sebagai berikut:

1. Tole Iskandar,
2. Abdoelah,
3. Saijan,
4. Sainan,
5. Sinan,
6. Salam A,
7. Niran,
8. Saidi Botjet,
9. Idan Saijan,
10. Tamin,
11. Joesoep,
12. Salam B,
13. Baoeng,
14. Mahroep,
15. Muhasim,
16. Hasbi,
17. Rodjak,
18. Tarip,
19. Kosim,
20. Nadjid, dan
21. Mamoen.

Dari Kelompok 21 ini tidak ada yang bernama Margonda.

Siapa dan bagaimana Margonda masih penuh tanda tanya.

Sumber: http://untoro.wordpress.com/2007/07/11/margonda-tole-iskandarsedikit-pencerahan/
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul "Kiprah Margonda dan Tole Iskandar"
Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar