Menulis Itu Tidaklah Sulit

Ketika mencermati foto-foto teman di FB kadang saya merasa iri karena memiliki moment atau kenangan yang cukup bagus entah itu foto pemandangan, tempat wisata, kuliner dan banyak lagi yang lainnya. Namun demikian foto-foto itu selanjutnya akan menjadi kenangan yang tidak berarti karena foto-foto itu ibarat orang bisu yang tidak dapat berbicara karena tidak ada capsion atau tulisan panjang yang menjelaskan.

Padahal jika foto-foto itu dilengkapi dengan tulisan atau keterangan akan menjadi reportase atau artikel menarik yang akan dikenang orang sepanjang hidupnya. Bahkan jika kita mau mengumpulkannya sedikit demi sedikit artikel atau reportase tersebut akan menjadi sebuah buku yang mempunyai nilai jual tinggi.

Melihat kenyataan di atas kadang saya mempunyai pertanyaan pada diri saya sendiri. Apa sih sulitnya menulis itu? sehingga orang sedikit yang mau berbagi dengan kita padahal mereka mempunyai modal yang lebih dari kita.

Sebagai contoh teman-teman FB saya koleksi fotonya cukup beragam, bahkan satu dua orang setiap waktu selalu mengupdate foto-fotonya tersebut karena sering jalan-jalan berwisata, kuliner kemana-mana sampai dengan mendatangi acara yang cukup penting yang jika ditulis akan menjadi reportase yang menarik dan mungkin menjadi HL. Namun sayang mereka tidak mau berbagi atau mungkin tidak bisa berbagi dengan kita semuanya. Saya senang kalau mereka menjawab tidak bisa berbagi, sehingga kesulitan mereka adalah menuangkan peristiwa ke dalam sebuah tulisan. Namun jika jawabannya mereka tidak mau berbagi, itu menjadi sesuatu yang menyakitkan hati saya.

Memang jika tidak dilatih menulis merupakan hal yang cukup sulit, oleh karena itu kita setiap waktu harus terus berlatih menulis dengan cara menulis huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat sampai dengan satu paragraph yang selanjutnya akan menjadi tulisan yang utuh. Untuk dapat membuatnya kita harus berlatih dengan membaca tulisan atau karya orang lain paragraph demi paragraph pula. Sebagai contoh jika kita akan membuat tulisan mengenai reportase kuliner, maka kita harus membaca tulisan orang lain mengenai kuliner, misalnya apa yang perlu ditonjolkan dalam reportase itu misalnya si penjualnya, makanan atau pembelinya atau bahkan keseluruhan dari apa yang kita lihat dan dengar.

Begitu pula jika kita mau menulis tentang obyek pariwisata yang telah kita kunjungi dan telah memiliki dokumentasi gambarnya, maka kitapun harus membaca tulisan atau karya orang lain menganai hal yang sama. Dengan cara membaca tersebut maka imajinasi dan kreatifitas kita muncul dan terpacu untuk menghasilkan karya yang sama dengan apa yang kita baca, bahkan jika kita jeli tulisan kita akan lebih manarik dengan apa yang kita baca itu.

Seperti yang saya alami sendiri kadang-kadang saya merasa kehilangan gairah untuk menulis atau kesulitan untuk menuangkan ide, sehingga berdetik-detik bengong di depan layar computer. Untuk menghilangkan suasana tersebut maka sayapun membuka file teman-teman dan membacanya kembali dan menyesuaikan tema apa yang kita tulis.

Setelah beberapa menit membacanya perlahan-lahan ide itupun muncul kembali, ketika energy menulis telah pulih maka kekuatan kita akan kembali dan beberapa menit saja tulisan dua lembar kwarto atau lebih akan selesai. Mungkin selain saya para penulis handal pun mengalami hal seperti saya, yaitu kehilangan ide atau gairah untuk menulis, dan untuk menyembuhkannya paling mudah adalah dengan membaca tulisan kita atau orang lain yang kita gemari.

Oleh karena itu lewat tulisan ini saya mengajak kepada teman yang masih pasif (hanya membaca dan berkomentar) untuk berlatih menulis. Tahap awal kita bisa berlatih menulis yang ringan-ringan saja dulu, sebatas reportase perjalanan, kuliner, wisata atau peristiwa unik di sekitar kita.

Jika kita dapat menuangkan hal tersebut ke dalam tulisan maka hal tersebut akan menjadi sesuatu yang baru bagi anda karena telah mengawali dengan hal yang positif. Dengan telah munculnya satu atau dua tulisan, maka untuk selanjutnya kreatifitas serta imajinasi kita akan terpacu terus seiring dengan bermunculannya rekan-rekan kita yang lain.

Dengan terlatihnya kita menulis, maka foto-foto kita yang dahulunya hanya menjadi sebatas kenangan dalam album saja, setelah menjadi tulisan reportase akan di baca banyak orang, menarik banyak orang dan jika kita kumpulkan siapa tahu akan menjadi buku yang mempunyai nilai jual tinggi. Selain nama kita banyak dikenal orang. penghasilan pun tentunya akan kita rasakan. Hal ini telah dibuktikan dengan beberapa orang yang tulisannya telah dibukukan sehingga bisa dibaca lebih banyak orang, apa kita tidak mau menyusul seperti mereka? (FM)

Fatkhul Muin

Pengelola Blog Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http://www.for-mass.blogspot.com)

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul "Menulis Itu Tidaklah Sulit"
Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar