Tips Mengatasi Karyawan Pembuat Ulah

Yang berikut ini tips buat para pimpinan jika mempunyai masalah dengan karyawannya. Ada banyak tipe karyawan tetapi ada satu tipe karyawan yang sepertinya selalu berbuat salah di mata pemimpinnya. Ada baiknya segera mengevaluasi sikap.

Salah satu alasan mengapa seorang karyawan terus bermasalah adalah karena perilakunya selama ini justru mendapatkan reward. Mungkin bukan dari pemimpinnya. Namun, dari teman-temannya. Sama seperti seorang anak kecil yang menangis supaya diberikan permen, maka lain kali jika dia ingin permen, maka dia akan nangis lagi.

Kesimpulannya, seorang karyawan akan menghentikan perilakunya kalau dia merasa sikapnya tidak lagi efektif. Untuk itu, lakukan langkah-langkah evaluasinya, yakni evaluasi dengan menggunakan 5 teknik. Yaitu:

1. Semedi

Perlulah mengambil jeda untuk berpikir tenang dengan pandangan positif atas segala peristiwa. Pikirkan dulu mengapa dia jadi sulit. Jangan langsung bertindak, tetapi pikirkan dulu apakah dia pernah diberikan feedback sebelumnya? Apakah dia tahu harapannya? Tanyakan pada orang lain dan mintalah pertimbangan mereka. Tanyakan juga pada yang bermasalah dalam suasana dialog.

2. Semprotkan

Banyak pemimpin tidak merasa nyaman, lalu pemecahan persoalan ditunda. Masalah tak akan selesai. Maka kita harus confront the problem. Namun, harus jelas perilakunya. Ingat juga kita membenci perilakunya dan bukan orangnya. Jadi waktu kita semprotkan harus ada data yang jelas mengenai perilakunya. Jangan emosional, lakukan secara profesional. Api tidak bisa dilawan api. Jelaskan dampak dari perilakunya. Sebaiknya pakai "I statement", bukan "you statement", misalkan jangan bilang, "Kamu ini orangnya sulit diatur...." tetapi lebih baik pakai kalimat, "Saya merasa sulit untuk memberitahukan sesuatu kepadamu..."

3. Sembuhkan

Buatlah rencana dan melakukan kegiatan untuk follow up persoalan agar dia mau berubah. Ada baiknya jika kita tahu alasannya mengapa dia berperilaku demikian. Lalu, kita mencoba membantu memecahkan akar masalahnya. Namun, jika akar masalahnya terlalu sukar, mungkin kita bisa menyarankan dan membantu dirinya bertemu dengan yang ahli, seorang psikolog.

4. Sembahyangkan

Kasih waktu untuk berubah. Tetapi, harus jelas apa yang kita inginkan suatu perubahan pada perilakunya. Usahakan sesering mungkin melakukan sesi follow up dan pertemuan agar perilakunya membaik. Kalau tidak membaik, maka kita harus siap dengan sesi terminasi.

5. Sembelih

Kalau tidak berubah, maka kita harus rela melepaskan orang ini. Lakukan cost benefit analysis. Jika tetap stay berapa kerugiannya ke depan. Kalau dia dikeluarkan berapa yang harus dikeluarkan. Pastikan bicara juga dengan atasan.
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul "Tips Mengatasi Karyawan Pembuat Ulah"
Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar