Sukses awal Tanpa Modal

Pada pikiran para pemula terdapat banyak kemungkinan, tetapi pada pikiran pada ahli hanya ada sedikit kemungkinan. Shunryu Suzuki Seseorang yang tidak memiliki pengetahuan apapun tentang sesuatu, tetapi mempunyai pikiran yang terbuka, akan memercayai kemungkinan apa pun. Karena, bagaimana mungkin dia bisa meragukan sesuatu yang tidak diketahuinya? Mereka masih lebih terbuka untuk mempelajari hal-hal baru, yang mungkin saja sebetulnya juga merupakan sesuatu yang baru bagi yang sudah berpengalaman.

Mereka menyambut pembelajaran dengan ramah, lebih cepat, dan lebih bersemangat daripada mereka yang telah berpengalaman. Tidak seperti orang yang telah sering mengalami kesulitan dan kegagalan dalam sebuah bidang usaha, para pemula tidak memiliki rasa khawatir atau rasa takut yang sama. Atau bahkan mungkin mereka sama sekali tidak merasa khawatir atau takut.

Bila mereka gagal mencoba sesuatu, mereka tidak melihatnya sebagai kegagalan. Mereka selalu melihat dirinya yang belum bisa, yang belum ahli; sehingga kegagalan hanya menjadi tanda untuk memulai lagi dengan pendekatan yang lebih baik, tanpa berkecil hati. Itu sebabnya mereka akan mencoba apapun.

Dan karenanya... Keberuntungan lebih berpihak kepada yang kurang pandai tetapi banyak mencoba, daripada kepada mereka yang pandai tetapi tidak bertindak. Pada saat orang-orang yang berpengalaman menolak cara-cara baru dengan kalimat-kalimat yang diawali dengan kata: "Biasanya ...", para pemula akan mengatakan: "Ooh ..., begitu ya caranya?"

Dan dengannya mereka menjadi lebih mampu. Dan itu mungkin alasan mengapa pemain-pemain lama dalam bisnis sering digantikan oleh pemain baru yang lebih segar pendekatan bisnisnya.

Para ahli sering mempersulit proses belajarnya sendiri dengan selalu mempertanyakan keabsahan dan menuntut pembuktian sebelum mempertimbangkan penggunaan cara-cara baru. Para pemula sering hanya menggunakan logika yang sederhana. "Bila kedengarannya logis, mengapa tidak kita coba?"

Mereka bisa saja gagal. Tetapi bila mereka berhasil, maka cocoklah sudah julukan bahwa mereka adalah orang-orang yang mudah beruntung. Dan mereka menjadi lebih beruntung lagi, bila yang telah ahli tidak mencoba sama sekali. karena absennya pengalaman mengenai kesulitan dan kegagalan, para pemula menghadapi masalah apa pun dengan keterbukaan yang ramah.

Dan itu memungkinkannya untuk menyelesaikan masalah dengan baik. Sedangkan mereka yang telah berpengalaman, membekali dirinya dengan pendapat bahwa jenis-jenis masalah tertentu akan sulit diselesaikan, atau bahkan tidak mungkin diselesaikan. Dan karenanya mereka menjadi cepat menyerah.

Para pemula banyak merenungkan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan membantunya menjadi lebih efektif. Para pemula menyediakan keseluruhan wakunya untuk menjadi mampu.

Pada saat orang yang berpengalaman mulai melupakan perlunya pembaharuan cara, dan mulai menyalahkan alat, kualitas bahan baku, dan perlunya tambahan waktu istirahat; para pemula masih menyalahkan dirinya sendiri yang belum menguasai cara-cara yang lebih baik.

Terbalik dengan orang "lama" yang enggan dan bahkan sampai tersinggung kalau ada orang yang bertanya tentang alasan mengapa mereka masih menggunakan cara-cara yang sama; para pemula justru mengundang masukan mengenai apa yang sedang mereka kerjakan.

Dan karena sikap baiknya itu, dia akan menerima lebih banyak bantuan, bila dibandingkan dengan orang berpengalaman yang selalu membantah anjuran untuk menggunakan cara-cara baru. Para pemula tidak berkubang dalam keberhasilan masa lalu. Keberhasilan dan kebesaran di masa lalu hanya mengindikasikan waktunya. Yaitu masa lalu. Itu dulu!

Memang sangat mengherankan, bahwa masih banyak orang yang sekarang sangat kecil atau sedang dalam perjalanan yang pasti untuk menjadi kecil; tetapi masih bias berbicara lantang bahwa mereka dulu adalah yang terbesar, bahwa para pemain baru yang besar itu dulu adalah orang-orang yang jauh lebih kecil daripada dirinya.

Dia sama sekali tidak merasa bahwa keadaan itu adalah tanda bahwa cara-cara yang digunakannya telah tidak sesuai lagi, dan bahwa dia harus belajar banyak dari mereka yang dulu kecil itu. Dia masih sombong meskipun dia bukan apa-apa lagi. Dia tidak menyadari bahwakeberhasilan tidak boleh digunakan untuk menyombongkan diri. Apalagi, itu dulu! Have a super day!

Sumber: Mario Teguh
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul "Sukses awal Tanpa Modal"
Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar