Kota Batu Cappadocia


Di tengah kemodernan zaman yang sedang melanda bangsa Turki, ternyata disana masih terdapat pemandangan unik dimana terdapat kota bawah tanah yang seluruhnya dipahat dari batu.


Adalah Cappadocia, sebuah kota hilang yang memiliki banyak rahasia di setiap sudutnya. Tanda-tanda dari jejak kerajaan masa lampau yang menakjubkan telah terkubur disana selama ribuan tahun.


Cappadocia terletak sekitar 200 mil di selatan Ankara, ibukota Republik Turki. Inilah kota pertama di dunia dimana rakyatnya hidup di bawah tanah. Kota ini pertama kali diukir oleh bangsa Het dari kerajaaan Hittites lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Berdasarkan data sejarah, kerajaan Hittites merupakan salah satu imperium termaju di dunia kuno yang berkuasa dari 1700 SM sampai 1190 SM.


Dari tulisan-tulisan kuno yang ditemukan oleh para arkeolog, kelihatannya mereka menjadikan Cappadocia sebagai tempat pengungsian terakhir dari tekanan penjajah yang mereka sebut sebagai "Bangsa Laut". Tampaknya orang-orang Hittites telah berkembang di kawasan tersebut selama lebih dari 500 tahun. Tetapi di abad 12 SM, mereka menghilang secara misterius.


Sejarah panjang Cappadocia memberi kita petunjuk tentang segelintir orang yang membuat penampungan batu sederhana yang berkembang menjadi benteng dan labirin besar di bawah tanah dimana dapat menampung manusia sebanyak 20.000 orang. Lanskapnya yang unik menjadikan Cappadocia sebagai salah satu tujuan wisata paling populer di dunia. Ratusan rumah-rumah kuno dan benteng-benteng besar saling terhubung sampai ke pegunungan.


Kota bawah tanah Cappadocia diawetkan oleh masa lalu yang misterius. Akan tetapi pada hari ini, penduduk setempat kembali bergerak kesana dan mengubahnya menjadi hotel mewah, butik, dan museum. The Goreme Open Air Museum adalah situs yang paling banyak dikunjungi oleh para turis di Cappadocia dan merupakan salah satu situs paling terkenal di Turki.

Sumber
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul "Kota Batu Cappadocia"
Share this history on :

0 komentar:

Posting Komentar